Dulu kau yang membuatku tersenyum
Dulu kau yg membuatku tegak
Kau yg selalu mengiringi di setiap detikku
Kau pula lah semangat jiwaku
Indahnya cinta yg terucap dari bibirmu
Dan kurasakan jua tulusnya kasih sayangmu
Begitu lama kita lalui berdua
Di antara suka dan duka…
Waktu kian berlalu
Seiringnya perjalanan cinta antara kita
Indah…. Indah……
Dan hanya keindahan yg selalu ku rasa
Semakin lama dan semakin panjang agenda cinta kita
Tak terasa,ini hanyalah cerita
Cerita yg tak semestinya aku rasakan
Dan tak pernah pula aku bayangkan
Seperti mimpi yg selalu menghantui
Wahai alam….
Dengarkah kau jerit hatiku
Jerit kalbu yang hanya Tuhan yg tau
Sempat kuminum racun cinta lewat liur mulutmu
dan kurasakan getir cinta lewat tubuhmu
Hati merah, meruntuhkan jiwa
Tak kuasa pendam luka
Kusibak tirai dinding hatimu
Tak nampak satu huruf pun namaku terukir disana
Pedih tiba di sebalik dada
Tak satupun jejak langkah tertinggal
Kian perih rasa disebalik dada
Aku bertahan
Kusingkap pelan tabir relung hatimu
Samar kulihat jejak jejak indah
Berkelebat di pelupuk mata
Ada secercah harap
Tepiskan pedih palung jiwa
Tapi tidak…..
Jejak itu bukan langkahku
Bukan….
Cinta itu jg bukan untukku
Pedih perih membentuk luka
Basah memerah
Hempas telaga di sudut mata
Terkoyak sudah rajutan asa
Ya Allah…..
Jika ini jawaban
Atas smua tanya hamba
kenapa begitu sakit tuk diterima
Jika dia bukan yang terbaik
hapuslah namanya dari pikirku
hapuslah angan itu dari kalbuku
buatlah hamba tak pernah kenalinya
Ya Allah….
hamba percaya engkau ada
berikan yang terbaik bagi hambamu
jika dia harus hilang
biarlah hilang tanpa kenangan
Aku disini terdiam
Tersentak tanpa kata
Seakan dunia gelap oleh kabut
Seolah cahaya hilang di telannya
Ku mencintai bukan membenci
Ketika ku coba untuk memahami
Arti cinta sebnarnya
Tapi kenapa hanya luka yang ku rasa
Kini ku coba untuk merajut kembali sehelai demi sehelai
Ketika rajutan itu akan utuh kau hancurkan dengan
Dengan sebuah silet tajam
Kau sayat seolah kau tak mempuyai rasa
Aku hanya bisa terdiam melihatnya
Seakan pasrah dengan semua
Karma ku mencintai
Bukan,aku yang di cintai
Semoga kau bahagia
Dengan luka ku ini
Semoga kau tenang
Dengan pederitaan hati
Sesungguhnya tuhan melihat
Mendengar
Dan mersakan
Apa yg kurasa
Dia tak diam
Tapi dia selalu mendengar do’a ku
Suatu saat kau akan tau
Arti cinta sebenarnya...
Dulu kau yg membuatku tegak
Kau yg selalu mengiringi di setiap detikku
Kau pula lah semangat jiwaku
Indahnya cinta yg terucap dari bibirmu
Dan kurasakan jua tulusnya kasih sayangmu
Begitu lama kita lalui berdua
Di antara suka dan duka…
Waktu kian berlalu
Seiringnya perjalanan cinta antara kita
Indah…. Indah……
Dan hanya keindahan yg selalu ku rasa
Semakin lama dan semakin panjang agenda cinta kita
Tak terasa,ini hanyalah cerita
Cerita yg tak semestinya aku rasakan
Dan tak pernah pula aku bayangkan
Seperti mimpi yg selalu menghantui
Wahai alam….
Dengarkah kau jerit hatiku
Jerit kalbu yang hanya Tuhan yg tau
Sempat kuminum racun cinta lewat liur mulutmu
dan kurasakan getir cinta lewat tubuhmu
Hati merah, meruntuhkan jiwa
Tak kuasa pendam luka
Kusibak tirai dinding hatimu
Tak nampak satu huruf pun namaku terukir disana
Pedih tiba di sebalik dada
Tak satupun jejak langkah tertinggal
Kian perih rasa disebalik dada
Aku bertahan
Kusingkap pelan tabir relung hatimu
Samar kulihat jejak jejak indah
Berkelebat di pelupuk mata
Ada secercah harap
Tepiskan pedih palung jiwa
Tapi tidak…..
Jejak itu bukan langkahku
Bukan….
Cinta itu jg bukan untukku
Pedih perih membentuk luka
Basah memerah
Hempas telaga di sudut mata
Terkoyak sudah rajutan asa
Ya Allah…..
Jika ini jawaban
Atas smua tanya hamba
kenapa begitu sakit tuk diterima
Jika dia bukan yang terbaik
hapuslah namanya dari pikirku
hapuslah angan itu dari kalbuku
buatlah hamba tak pernah kenalinya
Ya Allah….
hamba percaya engkau ada
berikan yang terbaik bagi hambamu
jika dia harus hilang
biarlah hilang tanpa kenangan
Aku disini terdiam
Tersentak tanpa kata
Seakan dunia gelap oleh kabut
Seolah cahaya hilang di telannya
Ku mencintai bukan membenci
Ketika ku coba untuk memahami
Arti cinta sebnarnya
Tapi kenapa hanya luka yang ku rasa
Kini ku coba untuk merajut kembali sehelai demi sehelai
Ketika rajutan itu akan utuh kau hancurkan dengan
Dengan sebuah silet tajam
Kau sayat seolah kau tak mempuyai rasa
Aku hanya bisa terdiam melihatnya
Seakan pasrah dengan semua
Karma ku mencintai
Bukan,aku yang di cintai
Semoga kau bahagia
Dengan luka ku ini
Semoga kau tenang
Dengan pederitaan hati
Sesungguhnya tuhan melihat
Mendengar
Dan mersakan
Apa yg kurasa
Dia tak diam
Tapi dia selalu mendengar do’a ku
Suatu saat kau akan tau
Arti cinta sebenarnya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar